Strategi forex kali ini kita akan menggunakan tambahan indikator MACD untuk mengidentifikasi kondisi harga dan Moving Average untuk konfirmasi trend. Strategi ini cocok digunakan pada time frame H1.
Mungkin ketika Anda akan mencoba strategi ini dibutuhkan waktu untuk memahaminya, namun ketika Anda memperhatikan dengan seksama maka Anda akan mengerti bahwa strategi ini sangat sederhana dan mudah.
Berikut setup strategi trading dengan MACD ini
Pair : Cocok digunakan pada pair major seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/CAD, AUD/USD dan lainnya.
Time Frame : H1
Indikator Setup :
EMA periode 50 apply High
EMA periode 50 apply Low
EMA periode 15 apply Close
Indikator “MACD-EMA” (dengan setting = FastEMA: 35, SlowEMA: 70, SignalEMA: 1, MAofSignal: 12).
Rule Entry Sell :
- Histogram MACD harus menunjukan kondisi downtrend dan berwarna merah – Dibawah level 0.0 (Anda bisa mengganti warna sesuai dengan keinginan).
- Garis MA MACD harus berada di dalam area histogram MACD yang berwarna merah.
- Ketika harga terkoreksi naik dan menyentuh EMA15 dan terlihat memantul kembali ke bawah, atau;
- Harga naik dan menyentuh EMA50 dan kembali ke bawah.
- Jangan entry sell ketika EMA15 berada tepat ditengah-tengah channel kedua EMA50.
- Tempatkan stop loss setidaknya 10 pips + spread dari harga swing tertinggi sebelumnya.
- Take profit minimal RR = 1:1,5 atau 1:2.
- Jika entry menggunakan sinyal saat candlestick close EMA15, tempatkan stop loss di atas EMA50 High.
Rule Entry Buy :
- Histogram MACD harus menunjukan kondisi uptrend dan berwarna hijau – Diatas level 0.0 (Anda bisa mengganti warna sesuai dengan keinginan).
- Garis MA MACD harus berada di dalam area histogram MACD yang berwarna hijau.
- Ketika harga terkoreksi turun dan menyentuh EMA15 dan terlihat memantul kembali ke atas, atau;
- Harga nturun dan menyentuh EMA50 dan kembali ke atas.
- Jangan entry buy ketika EMA15 berada tepat ditengah-tengah channel kedua EMA50.
- Tempatkan stop loss setidaknya 10 pips + spread dari harga swing tertinggi sebelumnya.
- Take profit minimal RR = 1:1,5 atau 1:2.
- Jika entry menggunakan sinyal saat candlestick close EMA15, tempatkan stop loss di bawah EMA50 Low.
Kelebihan Strategi MACD Time Frame H1
- Strategi ini sangat efektif ketika pasar sedang dalam kondisi trending yang kuat.
- Sangat cocok jika digabungkan dengan price action atau pola candlestick. Contoh ketika Anda melihat ada pola candlestick bullish yang menyentuh EMA15 atau EMA50 disaat uptrend, maka sinyal buy valid.
Kekurangan Strategi MACD Time Frame H1
- MACD dan Moving Average merupakan tipe indikator lagging. Jadi terkadang akan memberikan sinyal yang terlambat. Untuk itu digunakan price action atau pola candlestick untuk mengurangi keterlambatan sinyal.
- Sangat tidak cocok digunakan saat pasar sedang dalam kondisi ranging atau tidak terlihat fase trending.
Download
MACD-EMA-H1.zip (Template+indikator) 2.7 kb