Sterling diperdagangkan melemah terhadap dolar pada sesi perdagangan Eropa hari ini dan mendekati level terendah dalam 6 bulan terakhir seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar terhadap Brexit. Meski begitu pergerakan dolar masih belum terlalu menguat di tengah ekspetasi bahwa penurunan suku bunga Federal Reserve.
Pasangan GBP/USD terpantau melemah 0,39% dan diperdagangkan di sekitaran level 1.2465, menyusul penurunan 0,5% di awal pekan kemarin yang menekan sterling ke level terendah Januari lalu.
Sterling terus di bawah tekanan dikarenakan para pelaku pasar dan investor khawatir terhadap prospek Boris Johnson yang memenangkan pemiihan pimpinan partai Konservatif dan menjadi PM Inggris berikutnya.
Sementara itu pasangan EUR/USD juga bergerak melemah ke level 1,1242 atau sekitar 0,1% seiring dengan ekspetasi pasar yang memperkirakan ECB akan bersikap lebih dovish pada pertemuan kebijakan minggu depan.
Data ekonomi yang buruk dan sinyal dari Bank of England yang menunjukan bahwa mereka lebih cenderung memilih memotong suku bunga daripada menaikannya juga membebani sterling.
Di sisi lain Dolar menguat terhadap yen Jepang, dimana pasangan USD/JPY menguat 0,1% ke level 108.06.
USD/JPY tercatat menguat ke level tertinggi enam minggu di 108,99 pada pekan lalu tetapi turun setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell bersikap dovish dan menunjukan pertanda bahwa Federal Reserve bersiap untuk memangkas suku bunga pada akhir bulan ini.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap beberapa mata uang utama lainnya naik 0,8% ke level 96.72.