Risalah pertemuan RBA untuk bulan November masih dengan sikap dovish seperti yang diperkirakan. Pada pernyataan kebijakan monenter, para anggota RBA mencatat bahwa saat ini dewan menyakini bahwa suku bunga yang sangat rendah dan pemangkasan selanjutnya akan membawa arah ekonomi sesuai yang diharapkan.
Pernyataan itu seperti bahwa RBA mungkin akan mencoba untuk bersikap “lunak” dalam beberapa waktu ke depan. Meski begitu, anggota dewan RBA masih mengkhawatirkan terkait prospek ekonomi yang lamban meski sudah didorong oleh penurunan suku bunga sebelumnya. Mengingat laporan dari pasar tenaga kerja yang mengecewakan untuk bulan Oktober dan November, tampaknya RBA sudah bersiap untuk melakukan pelonggaran lebih lanjut.
Saat ini RBA masih akan menahan tingkat suku bunga untuk melihat sejauh mana dampak dari pelonggaran yang sudah diaplikasikan sebelumnya. Perlu untuk diketahui, RBA sudah memangkas suku bunga sebanyak 3 kali sejak bulan Juni lalu ke level terendah sepanjang sejarah bank sentral Australia tersebut.
Dalam pernyataannya, RBA menegaskan bahwa suku bunga akan terus bertahan di level rendah dalam waktu yang lama untuk menjaga inflasi dan menekan tingkat pengangguran di bawah level yang sudah ditentukan (4,5%). Mayoritas dewan RBA sepakat bahwa mereka siap untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut jika hal tersebut sangat diperlukan.
Data dari laporan tenaga kerja terbaru menunjukan bahwa kebijakan yang longgar mungkin sangat diperlukan. Pada bulan Oktober tingkat pengangguran naik lebih tinggi (naik 0,1%) menjadi 5,3%. Peningkatan tersebut terjadi dikarenakan tingkat partisipasi tenaga kerja yang turun secara tak terduga.
Pasangan AUD/USD terpantau turun 0,1% ke level 0.6797 setelah diperdagangkan di sekitaran 0.6804.