Penjualan ritel Inggris dirilis rebound secara tak terduga pada bulan Juni, yang dapat meningkatkan harapan ekonomi setelah adanya kekhawatiran penurunan pada kuartal kedua tahun ini.
Badan Statistik Nasional Inggris (ONS) merilis data penjualan ritel yang naik sebesar 1,0% pada bulan Juni, jauh di atas angka konsensus yang turun sebesar 0,3%. Hasil tersebut rebound dari bulan-bulan sebelumnya, dimana pada Mei lalu penjualan ritel turun sebesar 0,6%.
Dibandingkan dengan Juni 2018, penjualan naik 3,8%, sekali lagi lebih kuat dari semua perkiraan.
Banyak ekonom mengira ekonomi Inggris dibayangi oleh penurunan pada kuartal kedua, terbebani oleh kekhawatiran Brexit yang diperkirakan tanpa kesepakatan, yang membuat beberapa perusahaan besar mulai mencari cara untuk mengantisipasinya seperti sedikit mengurangi produksi.
Meski begitu, penjualan ritel selama tiga bulan hingga akhir Juni hanya tumbuh sebesar 0,7%, yang merupakan pertumbuhan terlemah untuk periode 3 bulanan dalam beberapa kuartal terakhir.
“Aktivitas pada retail secara keseluruhan kembali tumbuh di bulan Juni, terutama karena melonjaknya aktivitas penjualan di toko-toko non-makanan dengan peningkatan penjualan barang-barang bekas, termasuk toko amal dan barang antik,” kata juru bicara ONS.
Beberapa sektor masih belum menemui momentum, seperti penjualan di department store yang terus menurun selama enam bulan berturut-turut.
Sejauh ini sektor konsumsi masih cukup stabil meski ada kekhawatiran atas Brexit, dibantu oleh laju inflasi yang moderat serta pertumbuhan upah yang kuat.