Inflasi harga konsumen Australia naik menjadi 2,1% sepanjang tahun 2018 terhitung sampai kuartal kedua. Inflasi naik dari 1,9% dalam dua kuartal sebelumnya. Sedikit meleset dari perkirakan konsensus yang memperkirakan inflasi naik 2,2%, namun pertumbuhan harga masih berada di jalur target RBA.
Pertumbuhan ini merupakan tingkat tertinggi sejak kuartal pertama 2017, terutama adanya lonjakan pada biaya transportasi.
Sepanjang kuartal kedua, biaya transportasi meningkat sebesar 5,2%, jauh lebih cepat dari kenaikkan 2,9% pada kuartal sebelumnya. Selain itu, harga yang naik lebih cepat dari perkirakan seperti:
Alkohol dan tembakau (Naik 7,8% dari sebelumnya 7%);
Pariwisata dan budaya (Naik 0,8% dari sebelumnya 0,6%);
Biaya pendidikan (Naik 2,7% dari sebelumnya 2,6%);
Asuransi dan jasa keuangan (Naik 1,5% dari sebelumnya 1%).
Di sisi lain, harga yang mengalami penurunan terjadi pada kategori:
Makanan (Naik 0,3% dari sebelumnya 0,5%);
perumahan (Naik 3,1% dari sebelumnya 3,3%)
kesehatan (Naik 3,4% dari sebelumnya 4,2%)
Dolar Australia kembali melemah, dimana AUD/USD turun ke level 0.7416 setelah smepat naik 20 poin ke level 0.7449 sebelum data CPI dirilis.