Investasi merupakan sebuah kata yang masih tabu hingga saat ini. Bahkan menurut data dari Otoritas Jasa Keungan (OJK), hanya sebesar 2% saja yang sudah mengerti dan melakukan sebuah Investasi, entah didalam saham maupun dalam Obligasi ataupun produk lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa masih sangat rendah-nya edukasi terhadap masyarakat luas tentang Investasi. Bisa dibilang hanya ada 2 dari 100 orang yang benar-benar paham dan menerapkan Investasi untuk kebebasan finansialnya di Indonesia.
Hal ini tentu saja membuat prihatin, karena Investasi dapat mendatangkan keuntungan disamping melakukan bisnis pada umumnya. Bahkan, sebagian orang berpikir bahwa Investasi hanya dapat dilakukan oleh orang-orang kaya “Konglomerat” yang dikenal memiliki dana dingin yang besar dan dapat diputarkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Padahal, kegiatan Investasi dapat dilakukan oleh semua kalangan, seperti yang disediakan oleh MNC Group lewat produk investasinya yang hanya membutuhkan dana minimal Rp. 100 ribu saja untuk dapat melakukan sebuah Investasi.
Dari hal tersebut, pada tulisan kali ini kami akan membahas tentang jenis Investasi yang paling sering dikenal, yaitu Investasi Saham.
Apa Itu Investasi Saham?
Investasi sendiri merupakan sebuah penanaman modal ataupun dana pada suatu wujud yang terlihat maupun tidak terlihat secara fisik (digital). Tujuannya adalah untuk ikut dalam mendanai sebuah perusahaan ataupun jalan perekonomian, sehingga nantinya akan memberikan manfaat dan keuntungan bagi para pemegang modal (Saham).
Jenis Investasi Saham
Investasi Saham terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
- Saham Biasa : memiliki karakteristik antara lain, pemegang Hak Saham Biasa dapat memberikan hak suara untuk memilih dewak komisaris. Kemudian pemberikan hak didahulukan daripada pemberian hak Saham Preferen (Jenis kedua dari Saham).
- Saham Preferen : memiliki karakteristik antara lain, memiliki tingkatan dan prioritas yang lebih tinggi dalam hal pembagian dividen. Pemilik Saham Preferen juga dapat menukarkan sahamnya menjadi Saham Biasa. Keuntungan dari Pemegang Saham Preferen ini adalah diberlakukannya akumulasi dividen, sehingga jika pada periode pertama hak tidak dapat diberikan, maka pada bulan berikutnya pemegang akan mendapatkan keuntungan ganda.
Pembagian Saham Menurut Kinerja Perdagangan
Pembagian Saham dikategorikan menjadi beberapa jenis menurut kinerja perdagangannya antara lain :
- Blue Chip Stocks : yaitu saham biasa yang memiliki reputasi tinggi dalam sebuah dewan industri.
- Income Stocks : yaitu saham emiten yang memiliki kemampuan untuk membayar dividen yang lebih tinggi dari rata-rata.
- Growth Stocks : Sekumpulan saham yang kurang terkenal dan yang terkenal.
- Speculative Stocks : Saham yang biasanya digunakan sebagai Spekulasi. Artinya, Saham jenis ini biasanya dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan, maupun memiliki kemungkinan penghasilan lebih tinggi di masa mendatang.
- Cyclical Stocks : Jenis Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi Ekonomi Makro.
- Emerging Growth Stocks : Jenis Saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang relatif kecil dan stabil.
- Defensive Stocks : Jenis Saham yang cenderung akan tetap stabil meskipun dalam kondisi yang tidak pasti.
Setelah kita mengetahui ternyata ada berbagai jenis Investasi Saham yang dapat dijadikan pilihan menurut Jenis dan juga Kinerja Perdagangannya. Kita dapat melakukan sedikit analisa untuk membandingkan jenis Investasi Saham yang paling cocok dengan kriteria diri kita sendiri. Kenapa harus sesuai?, karena Investasi Saham tetap memiliki resiko meskipun tetap terbatas, jadi harus disesuaikan dengan jumlah dana dingin yang dapat kita kelola saat ini dan di masa mendatang.